Gizi Buruk bukan hanya menjadi
stigma yang ditakuti, hal ini tentu saja terkait dengan dampak terhadap sosial
ekonomi keluarga maupun Negara, di samping berbagai konsekuensi yang diterima
anak itu sendiri.
Kondisi gizi buruk akan
mempengaruhi banyak organ dan system, karena kondisi gizi buruk ini juga sering
disertai dengan defisiensi (kekurangan) asupan mikro/makro nutrien lain yang
sangat diperlukan bagi tubuh. Gizi buruk akan memporak porandakan system
pertahanan tubuh terhadap microorganisme maupun pertahanan mekanik sehingga
mudah sekali terkena infeksi
Secara garis besar, dalam
kondisi akut, gizi buruk bisa mengancam jiwa karena berberbagai disfungsi yang
di alami, ancaman yang timbul antara lain hipotermi (mudah kedinginan) karena
jaringan lemaknya tipis, hipoglikemia (kadar gula dalam darah yang dibawah
kadar normal) dan kekurangan elektrolit penting serta cairan tubuh.
Jika fase akut tertangani dan
namun tidak di follow up dengan baik akibatnya anak tidak dapat 'catch up' dan
mengejar ketinggalannya maka dalam jangka panjang kondisi ini berdampak buruk
terhadap pertumbuhan maupun perkembangannya. Akibat gizi buruk terhadap
pertumbuhan sangat merugikan performance anak, akibat kondisi 'stunting'
(postur tubuh kecil pendek) yang diakibatkannya. Yang lebih memprihatinkan
lagi, perkembangan anak pun terganggu. Efek malnutrisi terhadap perkembangan
mental dan otak tergantung dangan derajat beratnya, lamanya dan waktu
pertumbuhan otak itu sendiri.
Jika kondisi gizi buruk
terjadi pada masa golden period perkembangan otak (0-3 tahun), dapat
dibayangkan jika otak tidak dapat berkembang sebagaimana anak yang sehat, dan
kondisi ini akan irreversible ( sulit untuk dapat pulih kembali). Dampak
terhadap pertumbuhan otak ini menjadi vital karena otak adalah salah satu
'aset' yang vital bagi anak untuk dapat menjadi manusia yang berkualitas di
kemudian hari.
Beberapa penelitian menjelaskan, dampak jangka pendek gizi buruk
terhadap perkembangan anak adalah anak menjadi apatis, mengalami gangguan
bicara dan gangguan perkembangan yang lain. Sedangkan dampak jangka panjang
adalah penurunan skor tes IQ, penurunan perkembangn kognitif, penurunan
integrasi sensori, gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa
percaya diri dan tentu saja merosotnya prestasi akademik di sekolah. Kurang
gizi berpotensi menjadi penyebab kemiskinan melalui rendahnya kualitas sumber
daya manusia dan produktivitas. Tidak heran jika gizi buruk yang tidak dikelola
dengan baik, pada fase akutnya akan mengancam jiwa dan pada jangka panjang akan
menjadi ancaman hilangnya sebuah generasi penerus bangsa
No comments:
Post a Comment