Bab
ini membahas lebih dekat mengenai epidemiologi, mendefinisikan dasar-dasarnya,
dan menjabarkan bagaimana ahli epidemiologi menngunakannya untuk menggambarkan
pola dari penyakit.
Epidemiologi didefinisikan
sebagai “penelitian mengenai penyaluran dan faktor utama dari
penyakit yang sering ditemui di dalam populasi manusia.”
Pertama, para ahli epidemiologi
harus menentukan jenis penyakit secara akurat, jadi tidak akan ada keraguan
dalam hal menentukan penanganan. Beberapa penyakit mudah untuk diidentifikasi
daripada yang lainnya. Dengan penyakit jenis baru seperti eosinophilia
myalgiasyndrome, bekerja untuk mengetahui definisinya mungkin akan menjadi
bagian terprnting dalam investigasi.
Dalam mengidentifikasi sebuah
jenis penyakit yang akan dipelajari para ahli epidemiologi menggunakan istilah penyakit
secara luas: “akibat kesehatan” lebih akurat tetapi merupakan suatu deskripsi
yang tidak praktis dalam apa yang harus dipelajari. Sebuah penelitian
epidemiologi bisa menunjuk kepada cara-cara untuk pencegahan dari akibat
kesehatan.
Dalam mengukur penyakilt
kelaparan, sangat diperlukan untuk tidak menghitung jumlah dari kasusnya saja
melainkan menghubungkannya dengan jumlah dari populasi yang sedang dipelajari,
menghasilkan penilainan.
Dua jenis dari pengukuran
penyakit kelaparan sering digunakan dalam epidemiologi: timbulnya penilaian dan
kelaziman penilaian. Timbulnya adalah penilaian kasus-kasus baru dari penyakit
dalam sebuah populasi yang jelas melebihi sebuah periode waktu yang jelas.
Kelaziman adalah jumlah
dari kasus-kasus yang ada dalam sebuah populasi yang jelas dalam sebuah waktu
yang spesifik. Umumnya hal ini melalui cara survey. Untuk kebanyakan kelaziman
penilaian berubah secara perlahan dan kurang berguna untuk penelitian
epidemiologi. Kebanyakan dari mereka berguna dalammenaksir yang ada pada dampak
sosial dari sebuah penyakit dan perencanaan pelayanan kesehatan.
Angka kematian atau angka
moralitas sering dugunakan sebagai sebuah ukuran kelaparan untuk penyakit yang
biasanya fatal.
Penyebaran penyakit adalah
jawaban dari siapa, kapan, dan dimana pertanyaan yang dijabarkan
di Chapter 4. Pertanyaan kapan lebih mengarah ke penyakit kelaparan.
Pertanyaan kapan adalah pertanyaan krusial dalam melacak penyebaran
penyakit berinfeksi seperti Hepatitis dan legionellosis.
Pertanyaan dimana lebih
mengarah ke perbandingan penyakit kelaparan di negara-negara yang berbeda,
negara bagian, kabupaten, dari divisi geografi lainnya. Hal ini juga
memperhatikan tentang perbedaan diantara populasi kota dan desa.
Demikian, informasi mengenai penyebaran
dari penyakit membawa kita menemukan petunjuk tentang faktor-faktor dari
penyakit.
Relevansi dari pertanyaan siapa
dan dimana secara jelas dibuktikan dengan bukti bahwa rokok adalah
penyebab dari kangker paru-paru.
Mengapa kerusakan tulang pada
anak muda lebih lazim pada laki-laki, sementara diantara manusia dewasa
lazimnya terdapat pada perempuan? Pertanyaan ini membawa kita menuju sebuah
investigasi dari faktor-faktor apa yang menyebabkan kerusakan tulang.
Peneltitian epidemiologi biasanya
menggunakan metode obserfasi ketimbang menggunakan metode eksperimen.
Ketidakpastian dan sumber-sumber kesalahan dalam pendekatan epidemiologi
dipelajari dalam chapter 6 dan masalah dalam menginterpretasikan hasil dari
eksperimen hewan didiskusikan dalam chapter 11.
Jenis-Jenis Dari Penelitian-Penelitian Epidemiologi
Menjawab
pertanyaan siapa, kapan, dan dimana menhasilkan petunjuk-petunjuk
terhadap sebab-sebab dari sebuah penyakit atu mengetahui sumber-sumber
penjangkitan. Tipe analisis seperti ini disebut epidemiologi deskriptif.
Hipotesis dihasilkan oleh epidemiologi deskriptif telah dicoba dengan
menggunakan penelitian epidemiologis, yang disesain untuk menerima atau menolak
hipotesis tersebut.
Penelitian epidemiologis
sewaktu-waktu dihubungkan dengan prospectif atau retroprospektif. Penelitian Prospektif
telah dimulai saat ini dan dimonitori oleh beberapa kelompok masysarakat hingga
kedepannya, atau mereka boleh memulai dengan satu tujuan diwaktu yang bersamaan
di masa lalu dan melihat kedepan pada waktu itu. Penelitian retrospektif
melihat kebelakang mengenai penyebab-pnyebab penyakit yang diderita masyarakat
pada saat ini.
Penelitian Interfensi
Penelitian interfensi adalah
pengecualian kepada aturan ahli epidemiologi bahwa mereka tidak melakukan
eksperimen. Penelitian semacam ini lebih mirip dengan penelitian di
laboratorium dengan media hewan. Merka biasanya menyelesaikan percobaan untuk
penangkal penyakit yang baru, seperti obat kemoterapi pada kanger, atau usaha
pencegahan seperti vaksin. Dalam percobaan penangkal penyakit yang serius,
disarankan untuk tidak ada keraguan tentang keefektifan dari intervensi untuk
membenarkannya dengan menahan hal ini dari masyarakat yang bisa di tolong dan
mempunyai cukup bukti bahwa hal ini tidak membahayakan orang yang menjadi
percobaan.
Kelompok pengamat boleh
memberikan sebuah placebo (sebuah zat nonaktif yang mirip dengan obat
atau vaksin yang sedang dicoba). Ketika pengobatan untuk sebuahpenyakit telah
diketahui ada, percobaan-percobaan akan memungkinkan untuk membandingkan
pengobatan yang baru dengan pengobatan yang sudah ada. Tujuan dari placebo
adalah untuk untuk mencegah pokok persoalan dari pengetahuan apakah mereka
menerima intervensi.
Percobaan klinis yang paling
meyakinkan adalah kelakuan di sebuah cara randomized, double blind.
Randomized artinya bahwa setiap pokok persoalan dittugaskan kepada kelompok
perawatan atau kelompok pengamat secara random atau acak. Double blind artinya
bahwa baik dotor maupun pasien tidak mengetahui sebagaimanap apakah pihak
pasien menerima placebo. Alasan kenapa dokter harus di “butakan” juga karena
peneltian menunjukkan bahwa pasien lebih suka percaya apa yang diberitahukan
oleh dokter.
Dalam sebuah percobaan terapi
klinis, baik kelompok berpengalaman maupun kelompok pengamat adalah pasien yang
mempunyai penyakit dimana terapi sedang dicoba.
Sebuah contoh klasik dari
percobaan klinis randomized, double blind dari pencegahan interfensi adalah
vaksin polio pada tahun 1954. Polio, penyakit yang membawa ketakutan besar di
Amerika Serikat, membunuh dan melumpuhkan anak-anak dan orang dewasa.
Percobaan randomized lainnya
dalam pencegahan interfensi adalah penelitian kesehatan milik fisika, dimana
22.000 ahli fisika asal Amerika berpartisipasi. Dua hipotesis sedang dioba:
apakah aspirin menurunkan kematian dari penyakit jantung dan apakah beta karotin
mengurangi timbulnya penyakit kangker.
Penelitian Kingston-Newburgh
mengenai flouride untuk pencegahan kerusakan pada gigi adalah salah satu dari
bentuk lain penelitian dari interfensi, sebuah percobaan komunitas.
Kelompok Penelitian
Semenjak
pengalaman tidak memungkinkan untuk kebanyakan hipotesis dimana digunakan untuk
mencoba epidemiologi, metode-metode telah ditemukan dengan dimana penyelidik
dapat menghubungkan hasil-hasil dengan mengobservasinya secara sendiri, tanpa
terinterfensi dalam penelitian sebuah perkara.mungkin metode yang paling
akurat adalah metode kelompok
penelitian.
Framingham Heart Study adalah
sebuah kelompok penelitian, sebagaimana Doll-Hill dan Hammon-Horn meneliti
tentang rokok dan kangker paru-paru.
Penelitian epidemiologis
diddesain untuk menentukan tidak hanya eksistensi dari sebuah asosiasi diantara
sebuah pembukaan dan sebuah penyakit, tetapi juga mengenai kekuatan asosiasi
tersebut.
Table 5-1 resiko relative untuk penyakit
jantung dalam perbandingan perokok berat dengan bukan perokok
Kategori
|
Kematian akibat penyakit jantung per 10.000 orang
|
Perokok berat
Bukan perokok
Resiko relatif
|
166
7
166/7 = 237
|
Source : data dari R. Doll dan A. B. Hill,
Penyakit jantung dan penyebab lain dari kematian dalam hubungan dengan merokok
: Pelaporan kedua dalam mortalitas dari British Doctors, British Medical
Journal (1956): 1071-1081
Penelitian Case-Control
Berbanding terbalik dengan
penelitian kelompok, yang dimulai dengan dengan usaha pembongkaran dan melihat
perkembangan dari penyakit, penelitian case-control dimulai dimana pada saat
masyarakatsudah merasa sakit dan melihat kebelakang dan menentukan pembongkaran
mereka. Penelitian case-control jauh lebih efisien dibandingkan dengan kelompok
penelitian dengan hal ini mereka akan fokus untukjumlah yang lebih kecil dari
masyarakat dan dapat diselesaikan secara relatip cepat. Dalam penelitian pengaturan
masalah telah dibandingkan dengan pengawasan, kesehatan individu dipilih untuk
mencocokkan terhadap permasalahan sebanyak mungkin dalam umur, seks, dan faktor
lainnya yang mungkin akan menjadi relevan terhadap penyakit.
Sebuah hal penting dari penelitian
case-control dilakukan di pertengahan 1980-an untukmencari penyebab dari
sindrom Reye, yaitu penyakit mematikan bagi anak-anak yang terjadi beberapa
minggu setelah anak-anak sembuh dari infeksi yang disebabkan oleh kuman
seperti, chicken pox.
Table 5-2 Pengguna dari sindrom Salicylates dan Reye
|
Bagian dari sindrom Reye
|
kontrol
|
Menggunakan Salicylates
Tidak Menggunakan Salicylates
Total
Odd ratio :
|
26
1
27
|
53
87
140
|
Source : dari D.E Lilienfeld dan P.D Stolley, Foundations
of Epidemiology,3rd ed. 1994. Oxford University Press,Inc. Data dari E. S
Hurwitz et al, Journal of the American Medical Association 257 (1987) : 1905-1911.
Penelitian case-control
mengestimasi kekuatan dari asosiasi diantara pembongkaran dan penyakit dengan
mengkalkulasikan rasio ganjil, dimana hal ini adalah estimasi dari resiko apa
yang akan terjadijika penelitian kelompok telah dilaksanakan. Rasio ganjil dikalkulasikan
dengan membedakan antara rasio yang dibongkar menuju yang tidak dibongkar dalam
kelompok masalah.
Bebrapa dari penelitian
case-control telah berhasil menemukan sebab-sebab dari penyakit kangker
payudara.
Table 5-3 Resiko Ralatif dari kanker payudara
dengan durasi penggunaan kontrasepsi oral
Penggunaan kontrasepsi
|
Kanker payudara
|
Control rumah sakit
|
Odds ratio (perkiraan resiko
relative)
|
Tidak menggunakan
<1 tahun
1-4 tahun
>4tahun
|
235
27
43
46
|
273
26
29
23
|
1.0
1.2
1.7
2.3
|
Source : dari D.E Lilienfeld dan P.D Stolley, Foundations
of Epidemiology,3rd ed. 1994. Oxford University Press,Inc. Data dari E. S
Hurwitz et al, Journal of the American Medical Association 257 (1987) : 653-660.
No comments:
Post a Comment