Sunday, October 9, 2011

METODE DAN PRINSIP EPIDEMIOLOGI


            Bab ini membahas lebih dekat mengenai epidemiologi, mendefinisikan dasar-dasarnya, dan menjabarkan bagaimana ahli epidemiologi menngunakannya untuk menggambarkan pola dari penyakit.
Epidemiologi didefinisikan sebagai “penelitian mengenai penyaluran dan faktor utama dari penyakit yang sering ditemui di dalam populasi manusia.”
Pertama, para ahli epidemiologi harus menentukan jenis penyakit secara akurat, jadi tidak akan ada keraguan dalam hal menentukan penanganan. Beberapa penyakit mudah untuk diidentifikasi daripada yang lainnya. Dengan penyakit jenis baru seperti eosinophilia myalgiasyndrome, bekerja untuk mengetahui definisinya mungkin akan menjadi bagian terprnting dalam investigasi.

Dalam mengidentifikasi sebuah jenis penyakit yang akan dipelajari para ahli epidemiologi menggunakan istilah penyakit secara luas: “akibat kesehatan” lebih akurat tetapi merupakan suatu deskripsi yang tidak praktis dalam apa yang harus dipelajari. Sebuah penelitian epidemiologi bisa menunjuk kepada cara-cara untuk pencegahan dari akibat kesehatan.
Dalam mengukur penyakilt kelaparan, sangat diperlukan untuk tidak menghitung jumlah dari kasusnya saja melainkan menghubungkannya dengan jumlah dari populasi yang sedang dipelajari, menghasilkan penilainan.
Dua jenis dari pengukuran penyakit kelaparan sering digunakan dalam epidemiologi: timbulnya penilaian dan kelaziman penilaian. Timbulnya adalah penilaian kasus-kasus baru dari penyakit dalam sebuah populasi yang jelas melebihi sebuah periode waktu yang jelas.
Kelaziman adalah jumlah dari kasus-kasus yang ada dalam sebuah populasi yang jelas dalam sebuah waktu yang spesifik. Umumnya hal ini melalui cara survey. Untuk kebanyakan kelaziman penilaian berubah secara perlahan dan kurang berguna untuk penelitian epidemiologi. Kebanyakan dari mereka berguna dalammenaksir yang ada pada dampak sosial dari sebuah penyakit dan perencanaan pelayanan kesehatan.
Angka kematian atau angka moralitas sering dugunakan sebagai sebuah ukuran kelaparan untuk penyakit yang biasanya fatal.
Penyebaran penyakit adalah jawaban dari siapa, kapan, dan dimana pertanyaan yang dijabarkan di Chapter 4. Pertanyaan kapan lebih mengarah ke penyakit kelaparan. Pertanyaan kapan adalah pertanyaan krusial dalam melacak penyebaran penyakit berinfeksi seperti Hepatitis dan legionellosis.
Pertanyaan dimana lebih mengarah ke perbandingan penyakit kelaparan di negara-negara yang berbeda, negara bagian, kabupaten, dari divisi geografi lainnya. Hal ini juga memperhatikan tentang perbedaan diantara populasi kota dan desa.
Demikian, informasi mengenai penyebaran dari penyakit membawa kita menemukan petunjuk tentang faktor-faktor dari penyakit.
Relevansi dari pertanyaan siapa dan dimana secara jelas dibuktikan dengan bukti bahwa rokok adalah penyebab dari kangker paru-paru.
Mengapa kerusakan tulang pada anak muda lebih lazim pada laki-laki, sementara diantara manusia dewasa lazimnya terdapat pada perempuan? Pertanyaan ini membawa kita menuju sebuah investigasi dari faktor-faktor apa yang menyebabkan kerusakan tulang.
Peneltitian epidemiologi biasanya menggunakan metode obserfasi ketimbang menggunakan metode eksperimen. Ketidakpastian dan sumber-sumber kesalahan dalam pendekatan epidemiologi dipelajari dalam chapter 6 dan masalah dalam menginterpretasikan hasil dari eksperimen hewan didiskusikan dalam chapter 11.

Jenis-Jenis Dari Penelitian-Penelitian Epidemiologi

            Menjawab pertanyaan siapa, kapan, dan dimana menhasilkan petunjuk-petunjuk terhadap sebab-sebab dari sebuah penyakit atu mengetahui sumber-sumber penjangkitan. Tipe analisis seperti ini disebut epidemiologi deskriptif. Hipotesis dihasilkan oleh epidemiologi deskriptif telah dicoba dengan menggunakan penelitian epidemiologis, yang disesain untuk menerima atau menolak hipotesis tersebut.
Penelitian epidemiologis sewaktu-waktu dihubungkan dengan prospectif atau retroprospektif. Penelitian Prospektif telah dimulai saat ini dan dimonitori oleh beberapa kelompok masysarakat hingga kedepannya, atau mereka boleh memulai dengan satu tujuan diwaktu yang bersamaan di masa lalu dan melihat kedepan pada waktu itu. Penelitian retrospektif melihat kebelakang mengenai penyebab-pnyebab penyakit yang diderita masyarakat pada saat ini.

Penelitian Interfensi

Penelitian interfensi adalah pengecualian kepada aturan ahli epidemiologi bahwa mereka tidak melakukan eksperimen. Penelitian semacam ini lebih mirip dengan penelitian di laboratorium dengan media hewan. Merka biasanya menyelesaikan percobaan untuk penangkal penyakit yang baru, seperti obat kemoterapi pada kanger, atau usaha pencegahan seperti vaksin. Dalam percobaan penangkal penyakit yang serius, disarankan untuk tidak ada keraguan tentang keefektifan dari intervensi untuk membenarkannya dengan menahan hal ini dari masyarakat yang bisa di tolong dan mempunyai cukup bukti bahwa hal ini tidak membahayakan orang yang menjadi percobaan.
Kelompok pengamat boleh memberikan sebuah placebo (sebuah zat nonaktif yang mirip dengan obat atau vaksin yang sedang dicoba). Ketika pengobatan untuk sebuahpenyakit telah diketahui ada, percobaan-percobaan akan memungkinkan untuk membandingkan pengobatan yang baru dengan pengobatan yang sudah ada. Tujuan dari placebo adalah untuk untuk mencegah pokok persoalan dari pengetahuan apakah mereka menerima intervensi.
Percobaan klinis yang paling meyakinkan adalah kelakuan di sebuah cara randomized, double blind. Randomized artinya bahwa setiap pokok persoalan dittugaskan kepada kelompok perawatan atau kelompok pengamat secara random atau acak. Double blind artinya bahwa baik dotor maupun pasien tidak mengetahui sebagaimanap apakah pihak pasien menerima placebo. Alasan kenapa dokter harus di “butakan” juga karena peneltian menunjukkan bahwa pasien lebih suka percaya apa yang diberitahukan oleh dokter.
Dalam sebuah percobaan terapi klinis, baik kelompok berpengalaman maupun kelompok pengamat adalah pasien yang mempunyai penyakit dimana terapi sedang dicoba.
Sebuah contoh klasik dari percobaan klinis randomized, double blind dari pencegahan interfensi adalah vaksin polio pada tahun 1954. Polio, penyakit yang membawa ketakutan besar di Amerika Serikat, membunuh dan melumpuhkan anak-anak dan orang dewasa.
Percobaan randomized lainnya dalam pencegahan interfensi adalah penelitian kesehatan milik fisika, dimana 22.000 ahli fisika asal Amerika berpartisipasi. Dua hipotesis sedang dioba: apakah aspirin menurunkan kematian dari penyakit jantung dan apakah beta karotin mengurangi timbulnya penyakit kangker.
Penelitian Kingston-Newburgh mengenai flouride untuk pencegahan kerusakan pada gigi adalah salah satu dari bentuk lain penelitian dari interfensi, sebuah percobaan komunitas.

Kelompok Penelitian

            Semenjak pengalaman tidak memungkinkan untuk kebanyakan hipotesis dimana digunakan untuk mencoba epidemiologi, metode-metode telah ditemukan dengan dimana penyelidik dapat menghubungkan hasil-hasil dengan mengobservasinya secara sendiri, tanpa terinterfensi dalam penelitian sebuah perkara.mungkin metode yang paling akurat  adalah metode kelompok penelitian.
Framingham Heart Study adalah sebuah kelompok penelitian, sebagaimana Doll-Hill dan Hammon-Horn meneliti tentang rokok dan kangker paru-paru.
Penelitian epidemiologis diddesain untuk menentukan tidak hanya eksistensi dari sebuah asosiasi diantara sebuah pembukaan dan sebuah penyakit, tetapi juga mengenai kekuatan asosiasi tersebut.
Table 5-1 resiko relative untuk penyakit jantung dalam perbandingan perokok berat dengan bukan perokok
Kategori
Kematian akibat penyakit jantung per 10.000 orang
Perokok berat
Bukan perokok
Resiko relatif
166
7
166/7 = 237
Source : data dari R. Doll dan A. B. Hill, Penyakit jantung dan penyebab lain dari kematian dalam hubungan dengan merokok : Pelaporan kedua dalam mortalitas dari British Doctors, British Medical Journal (1956): 1071-1081

Penelitian Case-Control

Berbanding terbalik dengan penelitian kelompok, yang dimulai dengan dengan usaha pembongkaran dan melihat perkembangan dari penyakit, penelitian case-control dimulai dimana pada saat masyarakatsudah merasa sakit dan melihat kebelakang dan menentukan pembongkaran mereka. Penelitian case-control jauh lebih efisien dibandingkan dengan kelompok penelitian dengan hal ini mereka akan fokus untukjumlah yang lebih kecil dari masyarakat dan dapat diselesaikan secara relatip cepat. Dalam penelitian pengaturan masalah telah dibandingkan dengan pengawasan, kesehatan individu dipilih untuk mencocokkan terhadap permasalahan sebanyak mungkin dalam umur, seks, dan faktor lainnya yang mungkin akan menjadi relevan terhadap penyakit.
Sebuah hal penting dari penelitian case-control dilakukan di pertengahan 1980-an untukmencari penyebab dari sindrom Reye, yaitu penyakit mematikan bagi anak-anak yang terjadi beberapa minggu setelah anak-anak sembuh dari infeksi yang disebabkan oleh kuman seperti, chicken pox.
Table 5-2  Pengguna dari sindrom Salicylates dan Reye

Bagian dari sindrom Reye
kontrol
Menggunakan Salicylates
Tidak Menggunakan Salicylates
Total
Odd ratio :
26
1
27
53
87
140

Source : dari D.E Lilienfeld dan P.D Stolley, Foundations of Epidemiology,3rd ed. 1994. Oxford University Press,Inc. Data dari E. S Hurwitz et al, Journal of the American Medical Association  257 (1987) : 1905-1911.

Penelitian case-control mengestimasi kekuatan dari asosiasi diantara pembongkaran dan penyakit dengan mengkalkulasikan rasio ganjil, dimana hal ini adalah estimasi dari resiko apa yang akan terjadijika penelitian kelompok telah dilaksanakan. Rasio ganjil dikalkulasikan dengan membedakan antara rasio yang dibongkar menuju yang tidak dibongkar dalam kelompok masalah.
Bebrapa dari penelitian case-control telah berhasil menemukan sebab-sebab dari penyakit kangker payudara.
Table 5-3 Resiko Ralatif dari kanker payudara dengan durasi penggunaan kontrasepsi oral
Penggunaan kontrasepsi
Kanker payudara
Control rumah sakit
Odds ratio (perkiraan resiko relative)
Tidak menggunakan
<1 tahun
 1-4 tahun
>4tahun
235
27
43
46
273
26
29
23
1.0
1.2
1.7
2.3
Source : dari D.E Lilienfeld dan P.D Stolley, Foundations of Epidemiology,3rd ed. 1994. Oxford University Press,Inc. Data dari E. S Hurwitz et al, Journal of the American Medical Association  257 (1987) : 653-660.

Hasil dari penelitian kangker payudara oleh the British cukup konsisten dengan hasil dari the Nurses’ Health Study, mengindikasikan bahwa oral kontraseptif meningkatkan resiko terkena kangker payudara. Bagaimanapun, keyakinan dari kesimpulan ini lebih kecil dibandingkan dengan keyakinan aspirin adalah resiko untuk sindrom Reye.

No comments:

Perhatian orang tua pada perkembangan anak

Orang tua dan pengasuh anak-anak harus belajar tanda-tanda yang paling penting yang menunjukkan apakah anak berkembang secara normal. Me...